Monday, 19 May 2014





             
Pada suatu ketika ada seseorang yang sangat aktif ke gereja, sangat tahu tentang kitab suci dan juga bisa dibilang dia itu rajin sekali membantu keadaan gereja, aktif deh intinya.
Karena pengetahuannya dia mulai merasakan mengetahui semuanya, mulai merasa super, mulai merasa mempunyai pandangan sendiri, dia mulai berpikir, berdoa itu kenapa harus di gereja, mengapa harus pergi ke gereja, karena dimanapun kita bisa berdoa dan sebagainya.
Karena pikiran-pikiran sendiri inilah yang membuatnya menilai diri sendiri, dia menilai semuanya berdasarkan pikirannya, memang dia tidak meninggalkan Tuhan, dia tetap rajin berdoa, tapi dia mulai malas ke gereja, karena dia melihat buat apa toh kita ke gereja, karena untuk berhubungan dengan Tuhan kita bisa dimana saja.
Jadilah dia memulai sesuatu yg baru dengan pandangannya, dia mulai membentuk suatu yg baru, dia membangun ruang doa yg bagus sekali di rumahnya.
Karena dia itu dekat dengan salah seorang Pastur, ketidakhadirannya di gereja mulai dirasakan oleh sang Pastur, dan sang Pastur/romo itu mulai mencari tau ada apa, dan akhirnya mereka ketemu dan org tersebut menceritakan pandangannya, sang romo pun tak bisa memberikan alasan yg tepat, dan romo tersebut tetap minta kepada Tuhan agar org tersebut kembali ke gereja.
Suatu ketika romo tersebut diundang ke rumah org tersebut, dengan maksud utk melihat kehidupannya. Ketika di rumah itu, org tersebut memperlihatkan ruang doa yg bagus sekali dan romo itu terkesan, tapi dalam hati dia malah tambah bingung gimana membawa org ini balik ke gereja.
Kemudian mereka membakar jagung, saat membakar itu terlihatlah oleh romo arang-arang itu menyala dengan baik, kemudian sang romo mengambil arang yg sudah menyala dengan baik, lalu memisahkannya dari tumpukan arang yg lain, dan hal itu dilihat oleh org tersebut, arang yg menyala itu akhirnya padam. Melihat hal itu org tersebut berkata, romo mulai minggu depan aku akan kembali ke gereja....
Renungan ini aku dapatkan pada saat misa minggu pagi yang dibawakan oleh romo Bono di paroki Trinitas, banyak pesan didalam renungan ini.
- romo itu berperan sebagai gembala yg baik.... yang tetap memperhatikan sekitarnya.
- bagi kita sekalian, kita ini umatNya, dan kita mempunyai kehendak bebas, jgnlah kita melepaskan diri / menjadi sombong dengan pemikiran kita, karena pemikiran Tuhan tidak akan pernah bisa dimengerti manusia.
- ke gereja itu bukan keharusan, tapi itulah saatnya iman kita dipelihara, dengan berkumpul kita akan merasakan rohani kita bekerja, dan ingatlah "apabila dua-tiga orang berkumpul memuliakan Yesus maka Dia akan hadir disitu :)
Posted by: Funkartshop

0 comments :

Post a Comment